Warga Bajuang Tegaskan Penolakan Pindah ke Tanah Datar dan Desak Pengembalian Status sebagai Warga Padang Panjang
Warga Nagari Bajuang kembali menegaskan sikap tegas mereka untuk menolak integrasi ke Kabupaten Tanah Datar dan mendesak pemerintah agar mengembalikan status mereka sebagai bagian dari Kota Padang Panjang. Aksi protes dan unjuk rasa yang digelar belakangan ini semakin menguatkan tekad masyarakat Bajuang untuk tetap mempertahankan identitas dan hak mereka sebagai warga Padang Panjang.
Latar Belakang Persoalan
Konflik administrasi ini bermula dari perubahan batas wilayah yang memindahkan Bajuang dari Padang Panjang ke Tanah Datar. Warga merasa bahwa keputusan ini diambil tanpa melibatkan aspirasi mereka dan mengabaikan ikatan sejarah, budaya, serta ekonomi yang telah lama terjalin dengan Padang Panjang.
“Kami tidak pernah setuju dengan pemindahan ini. Bajuang secara turun-temurun adalah bagian dari Padang Panjang, baik secara adat maupun kehidupan sehari-hari,” ujar salah seorang tokoh masyarakat setempat.
Dampak Pemindahan bagi Warga
Perubahan status ini dianggap membawa sejumlah konsekuensi merugikan, seperti:
-
Kesulitan Akses Layanan Publik – Warga harus menempuh jarak lebih jauh untuk mengurus administrasi di Tanah Datar.
-
Pemisahan Sosial & Budaya – Bajuang memiliki ikatan kuat dengan masyarakat Padang Panjang, termasuk dalam tradisi dan kegiatan kemasyarakatan.
-
Ketidakpastian Hukum – Status wilayah yang ambigu menimbulkan masalah dalam pembangunan infrastruktur dan alokasi anggaran.
Tuntutan Warga Bajuang
Masyarakat Bajuang menuntut:
✔ Pembatalan keputusan pemindahan wilayah ke Tanah Datar.
✔ Pengembalian status administratif sebagai bagian dari Kota Padang Panjang.
✔ Dialog terbuka dengan pemerintah pusat dan daerah untuk menyelesaikan masalah secara adil.
Baca juga: Satres Narkoba Polres Padang Panjang tangkap dua pelaku penyalahgunaan narkoba
Dukungan dari Berbagai Pihak
Gerakan warga Bajuang telah mendapat dukungan dari berbagai kalangan, termasuk:
-
Lembaga Adat setempat yang menegaskan bahwa Bajuang secara historis adalah wilayah Padang Panjang.
-
Aktivis dan akademisi yang mendorong penyelesaian berbasis partisipasi masyarakat.
-
Tokoh politik lokal yang mendesak revisi kebijakan wilayah.
Aksi Nyata Warga
Beberapa bentuk perlawanan yang telah dilakukan warga antara lain:
-
Demonstrasi damai di depan kantor pemerintah daerah.
-
Petisi massal yang telah dikirimkan ke DPRD dan Kementerian Dalam Negeri.
-
Pembentukan tim advokasi untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat melalui jalur hukum.
Harapan ke Depan
Warga Bajuang berharap pemerintah segera mendengarkan suara mereka dan mengambil langkah konkret untuk mengembalikan status wilayah tersebut. “Kami tidak akan berhenti bersuara sampai keadilan benar-benar ditegakkan,” tegas salah seorang perwakilan warga.
Dengan semangat persatuan yang kuat, perjuangan warga Bajuang menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat dapat berdiri teguh mempertahankan hak dan identitas mereka.
Bagaimana pendapat Anda tentang perjuangan warga Bajuang? Sampaikan dukungan atau pandangan Anda di kolom komentar!
