BNPB Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Keberhasilan Sistem Peringatan Dini Bencana di Padang Panjang
Padang Panjang – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menegaskan bahwa efektivitas Early Warning System (EWS) di Padang Panjang membutuhkan sinergi multipihak. Pernyataan ini disampaikan saat kunjungan kerja ke Kota Serambi Mekah ini untuk mengevaluasi kesiapsiagaan bencana, Selasa (30/7).
Fakta dari BNPB Kerentanan Bencana Padang Panjang
-
Risiko tinggi longsor & gempa (zona sesi Sumatera)
-
12 titik rawan longsor di 5 kelurahan
-
3 kali kejadian besar dalam 5 tahun terakhir
3 Pilar Kolaborasi yang Diperkuat
-
Pemerintah
-
Integrasi EWS dengan sistem pemantauan BNPB
-
Pelatihan rutin bagi aparat kelurahan
-
-
Akademisi/Mahasiswa
-
Riset pemetaan risiko berbasis AI oleh UNP
-
KKN tematik kebencanaan
-
-
Masyarakat
-
Kelompok siaga bencana di tiap RT
-
Simulasi bulanan berbasis budaya bajanjang naiak
-
“EWS canggih tak berarti tanpa partisipasi warga,” tegas Suharyanto di depan 200 relawan siaga bencana.

Baca juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pemkot Padang Panjang luncurkan Gemilang Sehati
Inovasi EWS Padang Panjang
-
Sirine pintar terkoneksi BMKG
-
Sensor gerakan tanah buatan PT LEN
-
Aplikasi Sikap Sigap untuk pelaporan warga
Tantangan yang Dihadapi
-
20% alat EWS perlu pemeliharaan
-
Keterbatasan anggaran pemeliharaan
-
Kesadaran warga di zona merah masih rendah
Komitmen Pemkot
Wali Kota Fadly Amran merespons dengan:
✔ Alokasi Rp2,5 miliar untuk pemutakhiran EWS
✔ Perda Kesiapsiagaan yang sedang disusun
✔ Sekolah Sungai di Batang Selo
Dukungan Teknologi Terkini untuk Penguatan Sistem untuk BNPB
BNPB juga memperkenalkan teknologi pemantauan real-time terbaru berupa sensor geodesi canggih yang akan dipasang di titik-titik rawan longsor. Alat ini mampu mendeteksi pergeseran tanah dalam hitungan milimeter dan mengirimkan peringatan otomatis ke pusat kendali bencana. “Ini akan melengkapi sistem tradisional seperti kentongan dan bendera peringatan yang sudah ada,” jelas Kepala Pusat Data BNPB disela-sela demonstrasi alat.