, ,

Tahun pelajaran 2025-2026, Kota Padang Panjang kekurangan murid baru

by -32 Views

Tahun Ajaran 2025/2026, Sekolah di Kota Padang Panjang Alami Kekurangan Murid Baru: Tantangan Baru Dunia Pendidikan

Padang Panjang — Memasuki tahun pelajaran 2025/2026, sejumlah sekolah di Kota Padang Panjang menghadapi tantangan serius: kekurangan peserta didik baru. Fenomena ini terjadi di beberapa jenjang pendidikan, terutama di tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), yang biasanya menjadi incaran orang tua saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Padahal, setiap tahun pemerintah daerah terus mendorong perbaikan kualitas pendidikan, baik dari sisi infrastruktur, tenaga pendidik, hingga program penguatan karakter siswa. Namun tahun ini, banyak kursi di ruang kelas yang masih kosong meskipun masa pendaftaran telah resmi ditutup.

Data Resmi: Jumlah Pendaftar Tak Penuhi Kuota

Menurut data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang Panjang, rata-rata jumlah siswa baru yang mendaftar belum memenuhi kuota yang disediakan. Beberapa sekolah bahkan mencatatkan jumlah murid baru kurang dari 50% dari daya tampung yang tersedia.

“Kami mencatat ada sekolah yang hanya menerima 20 hingga 30 siswa baru, padahal kapasitas kelas tersedia hingga 64 orang. Ini tentu mengkhawatirkan karena bisa memengaruhi operasional sekolah ke depan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan setempat.

Penyebab: Penurunan Angka Kelahiran dan Urbanisasi

Salah satu faktor utama yang disorot adalah penurunan angka kelahiran dalam beberapa tahun terakhir, yang berdampak langsung pada jumlah anak usia sekolah. Selain itu, urbanisasi juga memengaruhi, di mana banyak keluarga muda yang pindah ke kota besar untuk alasan pekerjaan dan pendidikan.

“Secara demografis, ini adalah dampak jangka panjang dari tren penurunan kelahiran dan mobilitas penduduk. Sekolah yang dulu penuh sesak, sekarang mulai kehilangan murid,” tambahnya.

Tahun pelajaran
Tahun pelajaran

Baca juga: Wali Kota Padang Panjang Jajaki Kerja Sama Smart City dengan Pemprov DKJ, Siap Luncurkan Inovasi Digital

Dampak: Efisiensi Kelas hingga Potensi Penggabungan Sekolah

Kekurangan murid ini tentu membawa konsekuensi. Beberapa sekolah mulai mengurangi jumlah rombongan belajar (rombel) dan mempertimbangkan opsi penggabungan kelas. Bahkan ada wacana merger sekolah jika kondisi serupa terus terjadi dalam beberapa tahun ke depan.

Di sisi lain, kondisi ini juga membuat beberapa guru mengalami kekurangan jam mengajar, yang bisa berdampak pada tunjangan profesi mereka.

Pemerintah Siapkan Solusi Jangka Pendek dan Panjang

Menghadapi situasi ini, Pemkot Padang Panjang melalui Dinas Pendidikan tengah menyiapkan berbagai langkah strategis, antara lain:

  • Meningkatkan promosi sekolah negeri, terutama kepada warga luar kota

  • Menawarkan program unggulan dan beasiswa untuk menarik minat

  • Memperluas kerja sama dengan PAUD dan TK dalam menjaring calon siswa

  • Mengkaji ulang zonasi dan sebaran sekolah agar lebih proporsional

“Kami juga akan mengadakan forum diskusi bersama kepala sekolah dan tokoh masyarakat untuk mencari solusi berbasis lokal. Ini bukan hanya urusan pemerintah, tapi juga tanggung jawab bersama,” ungkap Kadisdik.

Harapan: Tetap Jaga Semangat Pendidikan

Meski jumlah murid menurun, pemerintah berharap seluruh satuan pendidikan tetap menjaga semangat dan kualitas pembelajaran. Kepala sekolah diminta untuk tetap kreatif dan inovatif dalam mengelola sumber daya yang ada.

“Kami percaya tantangan ini justru bisa menjadi momentum untuk memperkuat kualitas, bukan hanya kuantitas,” ujar seorang kepala sekolah SD negeri di daerah Ganting.

Kekurangan murid baru di Padang Panjang tahun ajaran ini menjadi alarm dini bahwa sistem pendidikan juga perlu adaptif terhadap perubahan demografis dan sosial. Di tengah tantangan ini, yang terpenting adalah menjaga mutu pendidikan tetap menjadi prioritas utama.

Indosat

No More Posts Available.

No more pages to load.