Tragedi Dini Hari di Padang: Ruko Suku Cadang Ludes Dilalap Api, Anak Pemilik Tewas Terjebak di Dalam
Laporan Padang Panjang- Kedamaian dini hari di kawasan Padang Barat, Kota Padang, pecah oleh jerit tangis dan kepulan asap pekat. Sebuah bencana kebakaran hebat melanda sebuah rumah toko ruko yang menjual oli dan suku cadang sepeda motor di Kelurahan Olo, pada Senin dini hari. Api tak hanya menghanguskan harta benda yang ditaksir mencapai miliaran rupiah, tetapi juga merenggut nyawa seorang anak pemilik toko yang terjebak di dalam kobaran api.
Baca Juga : Sumatera Cup 2025 Pertarungan Bergengsi Perebutkan Piala Wali Kota Padang Di Kolam Renang
Korban tewas diidentifikasi sebagai Bobi (30 tahun), putra dari pemilik ruko tersebut. Ia diduga tidak sempat menyelamatkan diri ketika api tiba-tiba membesar dan memutus akses keluar dari dalam bangunan. Kepergian Bobi meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, terutama sang orang tua yang kehilangan anak sekaligus mata pencaharian dalam sekejap.
Laporan Pertama dan Respons Kilat Petugas
Menurut Kepala Bidang Operasional Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang, Rinaldi, lonceng tanda bahaya berdering di markas mereka tepat pukul 03.56 WIB. Seorang saksi mata yang panik melaporkan telah melihat kepulan asap hitam membubung tinggi dan lidah api yang telah menjalar dengan ganas di ruko dua lantai tersebut.
Dengan sigap, Rinaldi dan timnya segera mengerahkan seluruh sumber daya yang ada. “Kami mengerahkan 7 unit armada pemadam kebakaran yang dibantu oleh 80 personel untuk segera menuju lokasi. Upaya kami sangat cepat; unit pertama berhasil tiba di TKP hanya dalam waktu empat menit setelah laporan masuk,” jelas Rinaldi, menggambarkan betapa krusialnya kecepatan respons dalam insiden seperti ini.
Medan yang Penuh Tantangan dan Upaya Pencegahan yang Heroik
Sesampainya di lokasi, tim Damkar dihadapkan pada situasi yang sangat menantang. Kawasan Kelurahan Olo dikenal sebagai wilayah padat, dipadati oleh ruko-ruko lainnya dan permukiman warga. Satu percikan api saja yang lolos dapat memicu rantai kebakaran yang jauh lebih besar dan berbahaya.
Petugas pun bekerja dengan penuh ketekunan dan keberanian. Dengan menyemprotkan ribuan galon air dan memanfaatkan peralatan khusus, mereka berjuang mati-matian untuk melokalisasi titik api agar tidak menjalar ke bangunan di sekitarnya. Jerit para petugas, deru mesin pemadam, dan gemericik air menjadi soundtrack perjuangan di tengah kegelapan malam.
Setelah pertarungan hampir satu jam melawan si jago merah, api akhirnya berhasil dipadamkan sepenuhnya sekitar pukul 04.50 WIB. Meskipun satu unit ruko berukuran 4×15 meter persegi beserta seluruh isinya—termasuk stok oli, suku cadang, dan dua unit sepeda motor—telah hangus menjadi abu, upaya heroik tim Damkar berhasil menyelamatkan setidaknya empat bangunan di sekitarnya dari nasib yang sama.
Kerugian Material dan Duka yang Tak Terhingga
Pemandangan di lokasi kejadian pascakebakaran sungguh memilukan. Ruko yang sebelumnya menjadi pusat perniagaan keluarga itu kini hanya menyisakan kerangka besi yang hitam, tumpukan puing, dan sisa-sisa barang yang tak lagi bisa dikenali. Perkiraan sementara, kerugian material yang diderita mencapai angka yang fantastis, sekitar Rp 1,5 miliar.
Namun, di balik angka dan statistik, ada duka yang jauh lebih dalam. “Meski satu ruko ludes terbakar dan memakan satu korban jiwa, tim di lapangan berhasil mencegah perambatan api,” tambah Rinaldi dengan nada berat. Pernyataan ini menggarisbawahi sebuah paradoks dalam tugas mereka: di balik sebuah kesuksesan operasional, seringkali terdapat duka yang harus diterima oleh sebuah keluarga.
Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan intensif oleh pihak berwajib. Diduga, korsleting listrik menjadi pemicu awal musibah ini, namun hal ini masih perlu dikonfirmasi lebih lanjut. Tragedi ini kembali mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan terhadap keamanan instalasi listrik dan kesiapan menghadapi keadaan darurat, terutama di bangunan yang juga berfungsi sebagai tempat tinggal.
