, ,

Komitmen Konsisten Pemerintah Sumbar Sektor Pertanian Dapat 10% APBD

by -138 Views

Pertanian Sumbar Menyingsingkan Lengan: Komitmen 10% APBD untuk Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani

Padang Panjang Di tengah hamparan sawah menghijau di Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok, sebuah optimisme baru menyapa para petani Sumatera Barat. Pada acara Panen Raya Padi Sawah Pokok Murah Sekolah Lapangan Tematik, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menegaskan komitmen kuat pemerintahannya dengan mengalokasikan 10% dari total APBD secara konsisten untuk penguatan sektor pertanian. Kebijakan strategis ini bukan sekadar angka, melainkan bentuk nyata keberpihakan kepada para pahlawan pangan.

Komitmen Konsisten Pemerintah Sumbar Sektor Pertanian Dapat 10% APBD
Komitmen Konsisten Pemerintah Sumbar Sektor Pertanian Dapat 10% APBD

Baca Juga : Mengangkat Martabat Sesama, PLN Bukittinggi Berdayakan Anak Berkebutuhan Khusus Di Hari Pahlawan

Pertanian: Nadi Perekonomian dan Jati Diri Sumbar

Dalam sambutannya yang penuh semangat, Gubernur Mahyeldi menggarisbawahi posisi vital sektor pertanian. “Data kami menunjukkan, 57% masyarakat Sumbar menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian, dengan kontribusi terhadap PDRB mencapai 22%. Ini adalah tulang punggung kita. Karena itu, komitmen 10% anggaran ini adalah investasi kita untuk kemandirian pangan dan kesejahteraan petani,” tegas Mahyeldi.

Statistik ini membuktikan bahwa pertanian bukan hanya penyumbang angka ekonomi, tetapi juga penjaga stabilitas sosial dan budaya masyarakat Minangkabau yang agraris.

Sekolah Lapangan: Dari Junjung Sirih untuk Sumbar

Acara panen raya ini sekaligus menjadi bukti kesuksesan program Sekolah Lapangan Tematik. Di Nagari Paninggahan, para petani tidak hanya diajak memanen, tetapi juga diajarkan untuk bertani secara cerdas dan ramah lingkungan. Gubernur dengan bangga mengapresiasi kelompok tani setempat yang berhasil meningkatkan hasil produksi hingga 20% sekaligus menekan biaya produksi.

“Melalui Sekolah Lapang, petani kita didampingi langsung untuk membuat pupuk organik, mengendalikan hama secara terpadu, dan menerapkan inovasi sederhana yang dampaknya luar biasa. Ini membuktikan bahwa gotong royong dan inovasi bisa mengalahkan ketergantungan pada pupuk kimia,” papar Mahyeldi.

Kabid Penyuluhan Pertanian Kabupaten Solok, Musmulyadi, menambahkan detail kesuksesan program ini. “Pada 2025, program ini melibatkan 14 kecamatan. Yang membanggakan, kami berhasil mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia lebih dari 50%. Dengan teknologi sederhana seperti lampu perangkap hama, hasil panen justru melonjak hingga 24% dibandingkan cara konvensional,” jelasnya.

Dampak Nyata dan Dukungan Berjenjang

Keberhasilan ini tidak lepas dari peran para penyuluh pertanian. Gubernur menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya, yang mana berkat dedikasi merekalah, Nilai Tukar Petani (NTP) Sumbar tercatat konsisten lebih tinggi dari rata-rata nasional.

Dukungan juga datang dari berbagai level pemerintahan. Wakil Bupati Solok, Candra, dalam sambutannya mengonfirmasi dampak program “Sawah Pokok Murah” yang mampu mendongkrak produktivitas padi dari sebelumnya 4-5 ton menjadi 6-7 ton per hektar. “Target kami tahun ini adalah memproduksi 316 ribu ton beras, di mana 80%-nya akan diserap untuk mendukung pasokan pangan di wilayah sekitar,” ujarnya, menegaskan fokus Kabupaten Solok pada pertanian dan pariwisata.

Tidak hanya beras, pemerintah pusat juga mendukung pengembangan 2.000 hektar lahan kopi di Kabupaten Solok. Diversifikasi komoditas ini diharapkan dapat membuka pasar baru dan meningkatkan pendapatan petani secara berkelanjutan.

Melihat ke Depan: Mewujudkan Pertanian yang Tangguh dan Modern

Rangkaian acara yang dihadiri oleh jajaran Forkopimda, kepala BRMP Provinsi Sumbar, Camat, Wali Nagari, dan puluhan kelompok tani ini ditutup dengan panen bersama, doa syukur, dan simbolis penyerahan produk unggulan petani milenial, Kopi Bubuk Rimbo Ulul Paninggahan, kepada Gubernur.

Komitmen Konsisten Momen ini menjadi simbol perpaduan antara tradisi dan inovasi. Komitmen 10% APBD bukanlah titik akhir, melainkan fondasi untuk lompatan yang lebih besar. Tujuannya jelas: produktivitas yang konsisten, efisiensi produksi yang meningkat, dan kesejahteraan petani yang terangkat.

Sebagai penutup, Gubernur Mahyeldi menyampaikan pesan yang menggetarkan, “Sektor pertanian adalah wajah sejati Sumatera Barat. Wajah yang gagah, mandiri, dan penuh harga diri. Selama petani kita kuat dan sejahtera, selama itu pula ekonomi daerah kita akan tumbuh dengan kokoh dan berkelanjutan.”

Dengan komitmen yang terukur, inovasi yang aplikatif, dan semangat gotong royong, Sumatera Barat sedang menorehkan sejarah barunya sebagai lumbung pangan modern yang berakar pada kearifan lokal.

Indosat

No More Posts Available.

No more pages to load.